om ardista Pimpinan Abah suryadi.ST Contac Person 081 259 473 329, Facebook, Youtube, google,twitter, wikia, Fans Page Facebook OM ARDISTA

SELAMAT DATANG
Energy Saving Mode Using CSS3

OM ARDISTA !
Pimpinan Abah Suryadi .ST Contac Person 081259 473 329

Copyright * Feb 2012 * omardistapoprockndut.blogspot.com/ - All rights reserved
 photo 718b58a1-7c35-4183-8996-300b7546ca3c_zpse23701ce.jpg

OM ARDISTA

OM ARDISTA Pimpinan Abah Suryadi. ST Contac Person 081259 473 329

 photo photo_zpsb2f5857b.jpg

OM ARDISTA

OM ARDISTA Pimpinan Abah Suryadi. ST Contac Person 081259 473 329

 photo c19fc406-3444-4b04-918b-d8616fdc365b_zpsb202b311.jpg

OM ARDISTA

OM ARDISTA Pimpinan Abah Suryadi. ST Contac Person 081259 473 329

 photo de959c26-f398-47d6-9e86-b0050cbd36fa_zps9bbc87e3.jpg

OM ARDISTA

OM ARDISTA Pimpinan Abah Suryadi. ST Contac Person 081259 473 329

 photo 0ab70335-b59f-4650-a6d5-c0331fbcf89c_zps97c70d38.jpg

OM ARDISTA

OM ARDISTA Pimpinan Abah Suryadi. ST Contac Person 081259 473 329

Jumat, 17 Juni 2016

Scrip Relatet pos

Scrip Relatet pos

Cara membuat related posts pada blog 
langsung saja seperti biasa silahkan buka blog anda lalu dasbord dan pilih templeate
dan klik Edit HTML Lalu copy kode dibawah ini dan lpaste/letakan diatas kode </head>

<style>
#related-posts {
float : left;
width : 540px;
margin-top:20px;
margin-left : 5px;
margin-bottom:20px;
font : 10px Verdana;
margin-bottom:10px;
}
#related-posts .widget {
list-style-type : none;
margin : 5px 0 5px 0;
padding : 0;
}
#related-posts .widget h2, #related-posts h2 {
color : #940f04;
font-size : 15px;
font-weight : normal;
margin : 5px 7px 0;
padding : 0 0 5px;
}
#related-posts a {
color : #054474;
font-size : 10px;
text-decoration : none;
}
#related-posts a:hover {
color : #054474;
text-decoration : none;
}
#related-posts ul {
border : medium none;
margin : 10px;
padding : 0;
}
#related-posts ul li {
display : block;
background : url("http://www.dogphilosophy.net/graphics/sample1.jpg") no-repeat 0 0;
margin : 0;
padding-top : 0;
padding-right : 0;
padding-bottom : 1px;
padding-left : 16px;
margin-bottom : 5px;
line-height : 2em;
border-bottom:1px dotted #cccccc;
}
</style>
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
var relatedTitles = new Array();
var relatedTitlesNum = 0;
var relatedUrls = new Array();
function related_results_labels(json) {
for (var i = 0; i < json.feed.entry.length; i++) {
var entry = json.feed.entry[i];
relatedTitles[relatedTitlesNum] = entry.title.$t;
for (var k = 0; k < entry.link.length; k++) {
if (entry.link[k].rel == 'alternate') {
relatedUrls[relatedTitlesNum] = entry.link[k].href;
relatedTitlesNum++;
break;
}
}
}
}
function removeRelatedDuplicates() {
var tmp = new Array(0);
var tmp2 = new Array(0);
for(var i = 0; i < relatedUrls.length; i++) {
if(!contains(tmp, relatedUrls[i])) {
tmp.length += 1;
tmp[tmp.length - 1] = relatedUrls[i];
tmp2.length += 1;
tmp2[tmp2.length - 1] = relatedTitles[i];
}
}
relatedTitles = tmp2;
relatedUrls = tmp;
}
function contains(a, e) {
for(var j = 0; j < a.length; j++) if (a[j]==e) return true;
return false;
}
function printRelatedLabels() {
var r = Math.floor((relatedTitles.length - 1) * Math.random());
var i = 0;
document.write('<ul>');
while (i < relatedTitles.length && i < 20) {
document.write('<li><a href="' + relatedUrls[r] + '">' + relatedTitles[r] + '</a></li>');
if (r < relatedTitles.length - 1) {
r++;
} else {
r = 0;
}
i++;
}
document.write('</ul>');
}
//]]>
</script>

jika sudah anda paste kode diatas tepat diatas koede </head> selanjutnya  klik prantinjau dulu kalau tidak ada masalah dan klik save /simpan
kemudian kembali lagi klik edit HTML 
kemudian copy lagi kode di bawah ini dan pastekan tepat dibawah kode :
< data:post.body />
Seperti biasa klik pratinjau dulu ini penting sekali,sebelum di publikasikan  kalau tidak ada masalah pada HTML template  baru  klik simpan

<br/><br/><b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<div id="related-posts">
<font face='Arial' size='3'><b>Related Posts : </b></font><font color='#FFFFFF'><b:loop values='data:post.labels' var='label'><data:label.name/><b:if cond='data:label.isLast != &quot;true&quot;'>,</b:if><b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<script expr:src='&quot;/feeds/posts/default/-/&quot; + data:label.name + &quot;?alt=json-in-script&amp;callback=related_results_labels&amp;max-results=5&quot;' type='text/javascript'/></b:if></b:loop> </font>
<script type='text/javascript'> removeRelatedDuplicates(); printRelatedLabels();
</script>
</div></b:if>


 setelah klik simpan anda sekarang akan melihat blog anda yang sudah ada tambahan Related pos yang semakin menambah kemudahan pengunjung untuk mencari isi isi blog anda
 sekian semoga bermanfaat
# by : am

Inilah Peraih Penghargaan SCTV Music Awards 2016

Inilah Peraih Penghargaan SCTV Music Awards 2016

Penyanyi Dangdut Elvi Sukaesih berpose setelah mendapatkan penghargaan Life Achievement dalam ajang SCTV Music Awards 2016 di Studio Emtek City, Jakarta, Kamis (28/04/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ajang penghargaan untuk insan musik Tanah Air SCTV Music Awards 2016 baru saja digelar di studio 6 Emtek City, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang pemberian penghargaan SCTV Music Awards 2016 usai disiarkan secara langsung oleh SCTV dari Studio 6 Emtek City, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2016) malam. Dengan begitu, Indonesia kembali memiliki musisi paling ngetop.
Boyband CJR berpose usai mendapatkan penghargaan Boy/Girlband Paling Ngetop dalam ajang SCTV Awards 2016 di Studio Emtek City, Jakarta, Kamis (28/04/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Untuk menghargai karya anak bangsa, SCTV pun memberikan penghargaan dalam 11 kategori. Dan Elvy Sukaesih berhasil meraih Lifetime Achivement yang merupakan kategori khusus.
Dalam acara yang dihelat sejak pukul 19.00 WIB hingga lewat tengah malam tersebut diumumkan juga kategori yang dipilih masyarakat melalui polling untuk penghargaan Musisi Paling Social Media yang diraih oleh boyband CJR
Pasangan duet Afgan dan Raisa meraih penghargaan sebagai Kolaborasi Paling Ngetop di ajang SCTV Awards 2016.  [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]
Berikut peraih piala SCTV Music Awards 2016:
1. Penyanyi Solo Pria Paling Ngetop
- Afgan
- Al Ghazali
Aliando Syarief
- Judika
- Tulus
2. Kategori Penyanyi Solo Wanita Paling Ngetop
- Fatin
- Isyana Sarasvati
- Prilly Latuconsina
Raisa
- Syahrini
3. Kategori Duo/Group Band Paling Ngetop
- Geisha 
- Kotak
Noah
- Setia Band
- Wali
4. Kategori Boy/Girlband Paling Ngetop
- Blink
- Cherrybelle
CJR
- JKT 48
- Teenebelle
5. Kategori Penyanyi Dangdut Pria Paling Ngetop
- Agung Hercules
- Beniqno
Nassar
- Nurbayan
- Ridho Rhoma
6. Kategori Penyanyi Dangdut Wanita Paling Ngetop
- Ayu Ting Ting
- Cita Citata
- Iis Dahlia
- Inul Daratista
Lesti
7. Kategori Pendatang Baru Paling Ngetop
- Danang DA
- Goodbye Felicia feat Stephanie Poetri
- Rizki Ridho
Rizky Febian
- Yura Yunita
8. Kategori Lagu Pop Paling Ngetop
Kesempurnaan Cinta (Rizky Febian)
- Lagu Galau (Al Ghazali)
- Percayalah (Afgan feat Raisa)
- Sementara Sendiri (Geisha)
- Tetap Dalam Jiwa (Isyana Sarasvati)
9. Kategori Lagu Dangdut Paling Ngetop
- Kembalilah Padaku (Rizky Ridho)
- Meriang (Cita CItata)
- Pemberi Harapan Palsu (PHP) (Devy Berlian)
Sambalado (Ayu Ting Ting)
- Selingkuh (Via Vallen)
10. Kategori Kolaborasi Paling Ngetop
Afgan feat Raisa
- Iwan Fals feat Noah
- Isyana Sarasvati feat Rayi Putra
- Sheryl Sheinafia feat Ariel Noah
- Wizzy feat Sandhy Sondoro
11. Kategori Video Klip Paling Ngetop
- Away (Fatin)
- Jatuh Hati (Raisa)
- Percayalah (Afgan feat Raisa)
Tetap Dalam Jiwa (Isyana Sarasvati)
- Untuk Apa (Maudy Ayunda)

Dangdut

Dangdut


Dangdut
Sumber aliranIndiaMelayuArabpatrol,gamelanrockpophouse music
Sumber kebudayaanMelayu dan Jawa
Alat musikyang biasa digunakanTabla (dapat diganti denganketipung), drum setsuling,tamboringitar (akustik atau elektrik), mandolinbass,saksofonterompetmeja putar, dll.
Popularitas arus utama1970-an-saat ini
Subgenre
Dangdut koplo, dangdut house, rock-dut, pop-dangdut, congdut
Musik dari Indonesia
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional Indonesia yang khususnya memiliki unsur-unsur Hindustani (India), Melayu, dan Arab. Dangdut bercirikan dentuman tabla (alat musik perkusi India) dan gendang. Dangdut juga sangat dipengaruhi dari lagu-lagu musik India klasik dan Bollywood.
Sejarahnya, dangdut dipengaruhi musik India melalui film Bollywood oleh Ellya Khadam dengan lagu "Boneka India", dan terakhir lahir sebagai Dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer, sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkanhouse music.
Pengaruh India juga sangat kuat didalam genre musik dangdut ini, melainkan dari gaya harmoni dan instrumen, juga dipopulerkan dengan lagu-lagu dangdut klasik yang bertema India yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi dangdut populer seperti Rhoma Irama dengan lagunya yang berjudul "Terajana", Mansyur S dengan lagunya yang berjudul "Khana", Ellya Khadam dengan lagu "Boneka India", dll.

Asal istilah

Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebutgendang saja) musik India. Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India.[2] Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.

Pengaruh dan perkembangan


Sebuah pertunjukan musik dangdut modern di Plaza Surabaya.

Qasidah masuk ke Nusantara tahun 635 - 1600

Qasidah masuk Nusantara sejak Agama Islam dibawa para saudagar Arab tahun 635, kemudian juga saudagar Gujarattahun 900 - 1200, saudagar Persia tahun 1300 - 1600  Nyanyian Qasidah biasanya berlangsung di masjid, pesantren dakwah agama Islam.

Gambus dan migrasi orang Arab mulai tahun 1870

Gambus adalah salah satu alat musik Arab seperti gitar, namun mempunyai suara rendah. Diperkirakan alat musik gambus masuk ke nusantara bersama migrasi Marga Arab Hadramaut (sekarang Yaman) dan orang Mesir mulai tahun 1870 hingga setelah 1888, yaitu setelah Terusan Suez dibuka tahun 1870, pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utaradibangun tahun 1877, dan Koninklijke Paketvaart Maatschappij berdiri tahun 1888. Para musisi Arab sering mendendangkan Musik Arab dengan iringan gambus.
Pada awal abad XX penduduk Arab-Indonesia senang mendengarkan lagu gambus, dan sekitar tahun 1930, Syech Albar (ayah dari Ahmad Albar) mendirikan orkes gambus di Surabaya. Ia juga membuat rekaman piringan hitam dengan Columbia tahun 1930-an, yang laku di pasaran Malaysia dan Singapura.

Musik Melayu Deli tahun 1940

Musik Melayu Deli lahir sekitar tahun 1940 di Sumatera Utara bersama Husein Bawafie dan Muhammad Mashabi, kemudian menjalar ke Batavia dengan berdirinyaOrkes Melayu.

Irama Amerika Latin tahun 1950

Pada tahun 1950, musik Amerika Latin masuk ke Indonesia oleh Xavier Cugat dan Edmundo Ros serta Perez Prado, termasuk Trio Los Panchos atau Los Paraguayos. Irama latin ini kemudian lekat dengan orang Indonesia. Kemudian berbagai lagu Minang juga muncul bersama Orkes Gumarang, danZainal Combo.
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan).

Dari musik Melayu Deli tahun 1940 ke Dangdut tahun 1968


Tabla, salah satu alat musik utama dangdut yang berasal dari India.
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustikakordeonrebanagambus, dan suling, bahkan gong. Musik Melayu Deli awalnya tahun 1940-an lahir di daerah Deli Medan, kemudian musik melayu deli ini juga berkembang di daerah lain, termasuk Jakarta. Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri),Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer pada tahun 1970-an). Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus pada masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, trompetsaksofonobo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya. Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh OrkesPemuda Harapan Bangsa (PHB).

Interaksi dengan musik lain

Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan memengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebonsehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut. Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan,degungtarlingkeronconglanggam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin. Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film alaBollywood dan lagu-lagu latinKopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.

Bangunan lagu

Lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, meskipun demikian bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif. Sebagian besar lagu dangdut tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja.
Bentuk bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B - A, namun dalam aplikasi kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini 
Bentuk bangunan lagu dangdut
Urutan bangunan laguKeterangan
IntroDapat merupakan pembuka pendek sepanjang 2 - 4 birama berupa permainan instrumental atau rangkaian akord pembuka, bisa juga sebagai vokal resitatif (setengah deklamasi) yang mengungkapkan isi lagu dengan iringan akord terurai (broken chord) atau tanpa iringan, atau bisa juga berupa permainan seruling, kemudian masuk ke Eksposisi I atau Vokal.
Eksposisi Iatau Tampilan IAdalah sajian instrumental yang berlangsung sepanjang 4 - 8 birama, dengan instrumen suling, organ, gitar, bahkan sitar atau mandolin secara bergantian. Eksposisi adalah Tampilan kelompok band, berupa aransemen kebolehan band yang disajikan secara khusus untuk memperlihatkan kebolehan. Tampilan I bisa dihilangkan kalau dari Intro langsung masuk Vokal.
Verse ABiasanya berupa melodi dengan nada rendah dan datar sebagai ungkapan pertama isi lagu atau proposta.
Eksposisi IIatau Tampilan IIBerupa sajian yang kedua instrumental kebolehan band, dan Tampilan II harus ada (tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan Verse B, juga instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar dan mandolin.
Verse BBiasanya berupa melodi dengan nada tinggi dan berapi-api menjelaskan lebih lanjut isi lagu, atau juga riposta terhadap Verse A. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
Eksposisi IIatau Tampilan IIDiulang lagi, berupa sajian yang ketiga instrumental kebolehan band, dan Tampilan II harus ada (tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan Verse B, juga instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar dan mandolin.
Verse BMengulang dari Verse B sebelumnya, isinya sama persis dengan Verse B sebelumnya.
Verse ADisajikan sekali lagi untuk menutup lagu, sama persis dengan Verse A sebelumnya.
Coda(optional, boleh dihilangkan)Di akhir lagu kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama, namun juga bisa ditiadakan langsung berhenti, atau diakhiri dengan fade away (jarang terjadi).
Lagu dangdut umumnya juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dansinkop.

Dangdut dalam budaya kontemporer


Penyanyi dangdut Yan Vellia di Pesta Kesenian Rakyat diPacitan.
Rhoma Irama menjadikan dangdut sebagai alat berdakwahnya, yang terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya serta dari pernyataan yang dikeluarkannya sendiri. Hal ini menjadi salah satu pemicu polemik di Indonesia pada tahun 2003, akibat protesnya terhadap gaya panggung para penyanyi dangdut, antara lain Inul Daratista, yang goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral". Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan. Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari napas ini.
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut. Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.

Dangdut di Era Millenium

Dangdut Koplo lahir di Indonesia lahir sejak tahun 2000 yang dipromotori oleh kelompok-kelompok musik Jawa Timur. Namun saat itu masih belum menasional seperti sekarang ini. 2 tahun kemudian, variasi atau cabang baru bagi musik Dangdut ini semakin fenomenal, setelah area 'kekuasaannya' meluas ke beberapa wilayah seperti di Jogja dan beberapa kota di Jawa Tengah lainnya. Salah satu hal yang membuat genre ini sukses dalam memperlebar daerah 'kekuasannya' adalah vcd bajakan yang begitu mudah dan murah didapatkan masyarakat sebagai 'alternatif' hiburan masyarakat dari vcd/dvd original artis-artis/selebriti nasional yang dinilai mahal. Kesuksesan vcd bajakan tersebut juga dibarengi dengan fenomena "goyang ngebor" Inul Daratista.
Fenomena itulah yang sebenarnya membuat popularitas Dangdut Koplo semakin meningkat di se-antero Indonesia. Apalagi setelah goyang ngebor inul itu tercium oleh beberapa media-media televisi swasta nasional. Oleh karenanya, masyarakat Indonesia semakin mengenal Dangdut Koplo dan juga Inul itu sendiri.
Tapi, fenomena itu bukan berarti tak ada masalah. Sang Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama adalah seniman Dangdut senior pertama yang nyata-nyata menentang Inul karena goyang ngebornya itu. Munculnya Inul dengan ciri goyangan tersendiri itu ditentang Rhoma karena berbau pornografi yang mengakibatkan dekadensi moral. Tak hanya itu, sang Raja juga khawatir jika hal ini dibiarkan saja, akan tumbuh-tumbuh goyangan porno model lain yang dilakukan penyanyi-penyanyi di daerah untuk ikut-ikutan 'mengekor' si ratu goyang ngebor itu.
Penentangan Rhoma terhadap aksi Inul dan beberapa tokoh dangdut lain ternyata mendapat 'sambutan' dari para pembela Inul. Baik itu masyarakat umum atau seniman-seniman Indonesia lain (dan bahkan melibatkan pakar hukum). Sejak itulah pro-kontra terhadap Inul menjadi headline news di media-media di Indonesia dan bahkan beberapa media-media Internasional seperti BBC News.
Pro-kontra dan kontroversi itu ternyata semakin mempopulerkan Inul itu sendiri, Dangdut Koplo dan artis-artis Dangdut lain. Benar kata sang Raja, karena munculnya Inul tersebut diikuti oleh munculnya artis-artis pendatang baru yang juga membawa identitas goyangan, seperti goyang ngecor ala Uut Permatasari dan Goyang patah-patah ala Anisa Bahar. Hal tersebut membuat sang Raja dan para penentang lain semakin sedih. Munculnya artis atau penyanyi Dangut baru karena kontroversi itu juga semakin mempopulerkan Dangdut Koplo. Berturut-turut setelah Uut dan Anisa Bahar, muncul nama lain seperti Dewi Persik, Julia Perez, Shinta Jojo waktu itu.
Di sisi lain, Dangdut sedang berbenah melalui Konggres PAMMI untuk memilih calon ketua baru. Dalam kesempatan itu, Rhoma kembali terpilih sebagai ketua PAMMI. Salah satu pernyataan yang cukup menghebohkan juga adalah bahwa Rhoma secara terang-terangan melarang dan menggunakan embel-embel Dangdut karena telah menyimpang dari pakem Dangdut sehingga seharusnya aliran tersebut berdiri sendiri. Salah satu alasannya yang populer adalah karena Dangdut Koplo melahirkan penyanyi Dangdut dengan goyangan erotis dan penampilan vulgar.
Sayang, pernyataan dia seperti tak pernah didengarkan oleh para pelaku Dangdut terutama penyanyi. Justru hal itu seolah semakin mengeksiskan Dangdut Koplo itu sendiri disamping produktifitas Dangdut non koplo yang sepi dan kalah bersaing dengan peredaran vcd/dvd bajakan yang semakin meluas. Di sisi lain, penyanyi pendatang baru juga semakin membludak, baik itu yang bersifat lokal atau nasional, begitu juga dengan grup-grup Dangdut koplo juga semakin banyak, ata grup yang tadinya beraliran klasik atau rock Dangdut, berganti haluan menjadi Dangdut koplo.
Mungkin masyarakat Indonesia sudah banyak yang tahu artis-artis pendatang seperti Ayu Ting TingSiti BadriahZaskia GotikTrio MacanWika Salim, Melinda dan sebagainya, atau grup Dangdut Koplo Jawa timuran yang semakin populer di Indonesia. Itu semua justru terjadi karena kontroversi-kontroversi tersebut.

Tokoh-tokoh

Setelah tahun 2000

  • Zaskia Gotik
  • Wika Salim
  • Lesti Andryani
  • Danang Pradana Dieva
  • Evi Anggraini
  • Irwan Krisdiyanto
  • Shiha Zikir
  • Wada Syuhada
  • Reza Zakarya Mahdami
  • Via Vallen
  • Siti Badriah
  • Shreya Maya
  • Fitri Karlina
  • Jenita Janet
  • Ayu Ting Ting
  • Dewi Persik
  • Ridho Rhoma
  • Vicky Irama
  • Trio Macan
  • Julia Perez
  • Denada
  • Cita Citata
  • Hesty Aryatura
  • Sodik
  • Syanel Imelda
  • Mahesya KDI

Sebelum tahun 2000

  • Akhsay
  • Wika Salim
  • Zaskia Gotik
  • Siti Badriah
  • Fitri Karlina
  • Ira Swara
  • Anisa Bahar
  • Uut Permatasari
  • Nitha Thalia
  • Jenita Janet
  • Cici Paramida
  • Juwita Bahar
  • Alam
  • Ayu Ting Ting
  • Beniqno Aquino
  • Dewi Persik
  • Melinda
  • Saipul Jamil
  • Inul Daratista
  • Ira Swara
  • Trio Macan
  • Julia Perez
  • Kristina
  • Shamila

Era tahun 1990-an

  • Amri Palu
  • Anies Fitria
  • Asep Irama
  • Barakatak
  • Chaca Handika
  • Deddy Irama
  • Erie Suzan
  • Evie Tamala
  • Fahmi Shahab
  • Hamdan ATT
  • Herry Irama
  • Iis Dahlia
  • Irvan Mansyur S
  • Ikke Nurjanah
  • Imam S Arifin
  • Ine Sinthya
  • Itje Trisnawati
  • Iyeth Bustami
  • Jhonny Iskandar
  • Kitty Nurbaiti
  • Lilis Karlina
  • Leo Waldy
  • Manis Manja Group
  • Mansyur S
  • Mega Mustika
  • Meggy Z
  • Mirnawati
  • Minawati Dewi
  • Muchsin Alatas
  • Nada Soraya
  • Neneng Anjarwati
  • Nur Halimah
  • Ona Sutra
  • Rama Aiphama
  • Riza Umami
  • Solid AG
  • Vetty Vera
  • Yulia Citra
  • Yus Yunus
  • Yopie Latul

Penyanyi Tahun 1970 - 1980

  • A. Rafiq
  • Camelia Malik
  • Elvy Sukaesih
  • Herlina Effendi
  • Ida Laila
  • Noer Halimah
  • Reynold Panggabean
  • Rita Sugiarto
  • Soneta Group

Penyanyi era tahun 1970-an

  • A. Harris
  • Ellya
  • Hasnah Tahar
  • Husein Bawafie
  • Johana Satar
  • M. Mashabi
  • Munif Bahaswan
  • Said Effendi
  • Rhoma Irama

Referensi

  1. Gehr, Richard (10 December 1991), "Dawn of Dangdut", The Village Voice 36: 86
  2.  Bahasa Tempo, Bahasa Kita, Tempo, edisi 7-13 Maret 2011. Penerbit PT. Tempo Inti Media, Tbk. Jakarta.
  3.  Islam di Indonesia
  4.  Orang Arab-Indonesia
  5. Sunaryo Joyopuspito, MUSIK DANGDUT, Suatu kajian sejarah dan analisis teori musik, Bina Musik Remaja 2011
  6. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  7. am